Senin, 30 November 2015

keperibadian



1.      KEPRIBADIAN
A.    Pengeritan kepribadian
Kepribadian merupakan sifat dan tingkah laku  khas seseorang yang membedakan dengan  orang lain dan yang menentukan penyusunan sifat dan tingkah lakunya adalah lingkungan. Sehingga akan tampak dalam tingkah lakunya yang unik dan berbeda dengan orang lain. Disamping itu kepribadian sering diartikan dengan ciri-ciri yang menonjol pada diri individu, seperti kepada orang yang pemalu dikenakan atribut “berkepribadian pemalu”. Kepada orang supel diberikan atribut “berkepribadian supel” dan kepada orang yang plin-plan, pengecut, dan semacamnya diberikan atribut “tidak punya kepribadian”.
Berdasarkan psikologi, Gordon Allport menyatakan bahwa kepribadian sebagai suatu organisasi (berbagai aspek psikis dan fisik) yang merupakan suatu struktur dan sekaligus proses. Jadi, kepribadian merupakan sesuatu yang dapat berubah. Secara eksplisit Allport menyebutkan, kepribadian secara teratur tumbuh dan mengalami perubahan.
a.       Jenis-jenis kepribadian
Kepribadian terbagi menjadi dua yaitu:
v  Kepribadian yang sehat
1.      Mampu menilai diri sendiri secara realisitik; mampu menilai diri apa adanya tentang kelebihan dan kekurangannya, secara fisik, pengetahuan, keterampilan dan sebagainya.
2.      Mampu menilai situasi secara realistik; dapat menghadapi situasi atau kondisi kehidupan yang dialaminya secara realistik dan mau menerima secara wajar, tidak mengharapkan kondisi kehidupan itu sebagai sesuatu yang sempurna.
3.      Menerima tanggung jawab; dia mempunyai keyakinan terhadap kemampuannya untuk mengatasi masalah-masalah kehidupan yang dihadapinya.
4.      Kemandirian; memiliki sifat mandiri dalam cara berfikir, dan bertindak, mampu mengambil keputusan, mengarahkan dan mengembangkan diri serta menyesuaikan diri dengan norma yang berlaku di lingkungannya.
5.       Dapat mengontrol emosi; merasa nyaman dengan emosinya, dapat menghadapi situasi frustrasi, depresi, atau stress secara positif atau konstruktif , tidak destruktif (merusak).
6.      Penerimaan sosial; mau berpartsipasi aktif dalam kegiatan sosial dan memiliki sikap bersahabat dalam berhubungan dengan orang lain.
7.      Berbahagia; situasi kehidupannya diwarnai kebahagiaan, yang didukung oleh faktor-faktor achievement (prestasi), acceptance(penerimaan), dan affection (kasih sayang).
v  Kepribadian yang tidak sehat
1.      Mudah marah (tersinggung)
2.      Menunjukkan kekhawatiran dan kecemasan
3.       Sering merasa tertekan (stress atau depresi)
4.      Kebiasaan berbohong
5.      Senang mengeritik
6.      Kurang memiliki rasa tanggung jawab
7.      Kurang memiliki kesadaran untuk mentaati ajaran agama
8.       Pesimis dalam menghadapi kehidupan
9.      Kurang bergairah (bermuram durja) dalam menjalani kehidupan
B.     Pengertian tekanan orang tua
Orang tua adalah ayah atau ibu dari seseorang anak yang berperan penting bagi anak-anak  nya tugasnya itu yaitu apa yang baik dan apa yang dianggap buruk. Sehingga anak akan merasa baik bila tingkah lakunya sesuai tingkah laku yang bisa di terima masyarakat.orangtua adalah orang yang memegang peranan penting dalam perkembangan seorang anak .
Tekanan orang tua biasa diartikan sebagai proses dimana orangtua membatasi aktifitas anaknya ataupun kehendak anaknya yang dapat berdampak positif dan negative bagi si anak. Seperti yang kita ketahui dampak positif cenderung lebih menuju ke kebaikan , dan dampak negative cenderung lebih menuju ke keburukan, dimana dampak tersebut mempengaruhi kepribadian seorang anak nantinya. Dengan alasan tertentu orangtua menekan anaknya dengan cara mereka yang berlebihan . hal seperti ini akan menimbulkan ketergantungan diri anak yang berlebih pula.


C.    Faktor-faktor timbulnya tekanan orang tua
1.      Terlalu memanjakan anak
Orang tua karena beranggapan takut akan hal yang buruk yang menimpa anaknya, sehingga mereka terlalu memanjakan anaknya, tanpa mereka sadari bahwa hal itu hanya menjadikan anak tertekan akibat perilaku over protektifnya
2.      Keinginan orang tua untuk  melindungi secara berlebihan
Perlindungan orang tua yang berlebihan mencakup pengasuhan dan pengenalan anak terlalu berlebihan. Hal seperti ini akan menimbulkan sikap ketergantungan bagi diri anak yang berlebihan pula, sehingga rentang ketergantungan pada orang lain akan lebih lama pula dan dapat membuat kurangnya rasa percaya diri bagi anak.
D.    Pengaruh tekanan orang tua  terhadap perkembangan anak
Semua orang tua normal tentu menginginkan hal yang terbaik untuk anak, namun kadang niat baik itu menjadi sedemikian berlebihan sehingga mereka tidak melihat anak sebagai individu yang otonom, yang bisa memiliki mimpi jauh berbeda dari yang mereka prediksi. Begitu banyak pengaruh yang diberikan orang tua kepada anak seringkali menyempatkan anak kedalam sebuah kondisi tekanan psikologis yang mengakibatkan rasa percaya pada tak terbangun, sehingga tidk dapat secara jelas melihat apa yang diinginkannya sebagai seorang invidu.
Dan orang tua juga mudah terpengaruh dengan budaya asing yang masuk ke Indonesia salah satunya yaitu tontonan. Anak sering dibandingkan dengan anak lain, ini bisa saja menjadi tekanan orang tua terhadap anaknya, sehingga sangat berpengaruh dengan psikologis anak, dimana anak merasa dirinya tidak berguna dan cenderung lebih pendiam dan menyendiri dimasa yang akan datang.
Jika kebutuhan dan harapan-harapan remaja semuanya dibatasi dan ditekan, akibatnya akan tumbuh rasa kebencian dan kemarahan yang dapat merugikan orang lain yang berada dilingkungannya. Sikap menarik diri dengan pergaulan dengan teman sebaya, kurang percaya diri, sehingga jika dilihat sepintas sepertinya remaja tersebut sebagai remaja pemalu.
Anak akan tertekan dengan situasi tersebut. Maka ia akan selalu marah pada orang tua, atau bahkan marah pada dirinya sendiri yang selalu dibawah tekanan orang tua. Akibatnya, anak tersebut; merasa terpojokkan, sering membantah jauh dari orang tua, bahkan bisa depresi (Stres berat). Adapaun pengaruh akibat tekanan orang tua terhadap anak yang lebih terperinci sebagai berikut :
v  Membantah
Ketika seorang anak di suruh membantu orang tuanya, seorang anak itu akan membantu ketika moodnya sedang baik atau tertata.namun karena orang tuanya telah menghakiminya terlebih dahulu . Biasanya seorang anak itu akan malas.ia merasa tertindas, karena tidak mungkin ia membentak orang tuanya. Maka yang ia lakukan hanya membantah.
v  Jauh dari orang tua
Ia akan lebih dekat dengan orang lain ketimbang orang tuanya, karena seseorang akan lebih nyaman duduk dengan orang yang bisa mengerti, menghargainya dan anak itu akan terasa nyaman dengan orang lain di bandingkan dengan orang tuanya.bukan duduk di samping orang yang selalu menghakiminya. Dan ia anak itu akan mudah menangis. Apalagi ketika anak itu melihat temannya yang akrab dengan  orangtuanya.
v  Depresi
Pada saat orangtua semakin parah. Bisa jadi anak itu depresi.dan biasanya anak yang depresi karena ia tidak bisa membela dirinya, dan ketika ia berpikir untuk bagaimana cara membela dirinya pikirannya mulai tidak teratur/acak-acakan. Dan seorang yang depresi butuh seseorang yang bisa menuntunnya.
Seorang anak memiliki hak untuk di lindungi, tetapi bukan berarti orangtua bisa menghakimi atau menyudutkan seorang anak di titik kesalahan. Seorang anak memiliki hak untuk bebas namun bertanggung jawab. Ya semua anak perlu kebebasan, mereka masih menjadi seseorang remaja dimana ia selalu ingin mencoba hal-hal baru. Bisa di bilang, semakin di kekanng seorang anak, maka ia akan semakin membantah. Orang tua hanya di anjurkan tanggung jawab pada anaknya, lalu berilah mereka kebebasan.
Dampak tekanan orang tua terhadap pembentukan kepribadian anak dalam pendidikan:
a.       Dampak positif
·         Anak akan cenderung lebih giat belajar
·         Anak akan termotivasi untuk berperilaku baik
·         Anak akan cenderung selalu berusaha untuk mengukir prestasi, agar membanggakan orang tua

b.      Dampak negatif
·         Anak bisa saja melakukan hal yang negative seperti membohingi orang tuanya.
·         Anak dapat saja merasakan frustasi akibat penekanan untuk selalu meluangkan lebih banyak waktunya untuk belajar.
·          Anak cenderung memiliki mental yang lemah di lingkungan sekolah.
·         Prestasi disekolah akan menurun, ketika anak tersebut sudah berulangkali mencoba untuk bisa berprestasi, namun kemampuannya terbatas
·         Anak akan merasa tidak berguna dibanding teman-teman di sekolahnya yang menurut mereka lebih diberi keleluasaan tanpa harus ditekan
·          Anak cenderung berkepribadian yang buruk, ketika orangtua melarang mereka untuk aktif di kegiatan ekstrakurikuler, padahal seperti yang diketahui, kegiatan ekstarkurikuler bisa membentuk kepribadian yang unggul dari seorang siswa
·          Akan memiliki rasa tidak mampu dalam mengerjakan segala sesuatu atau dikatakan sebagai remaja yang tidak percaya dengan kemampuan sendiri.
·         Mempunyai sikap tidak bertanggung jawab karena mereka merekaa selama ini hanya memenuhi keinginan dari orang tua mereka
·          Adanya sikap tidak mempercayai orang lain diakibatkan karena mereka merasa semua orang juga akan bersikap memaksakan kehendak seperti halnya orang tua mereka











PENUTUP
A.    Kesimpulan

Semua orangtua tentu ingin melihat anaknya berkepribadian positif, orangtua menekan anaknya dengan cara mereka sendiri , tekanan itu di berikan sebagai bentuk kasih sayang mereka, Jika anak ttersebut terlalu tertekan akan tindakan orang tuanya , anak tersebut dapat melakukan kenakalan remaja dan akan membentuk pribadi anak tersebut menjadi pribadi yang negative .

B. Saran
          Bagi para orang tua jangan terlalu berlebihan untuk membimbing anaknya karena anak akan merasa tertekan apabila anak tersebut di bimbing dengan berlebihan. Dan bagi anak juga harus taat pada kedua orang tuanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar