1. KEPRIBADIAN
A. Pengeritan kepribadian
Kepribadian merupakan
sifat dan tingkah laku khas seseorang
yang membedakan dengan orang lain dan
yang menentukan penyusunan sifat dan tingkah lakunya adalah lingkungan. Sehingga
akan tampak dalam tingkah lakunya yang unik dan berbeda dengan orang lain. Disamping itu
kepribadian sering diartikan dengan ciri-ciri yang menonjol pada diri individu,
seperti kepada orang yang pemalu dikenakan atribut “berkepribadian pemalu”.
Kepada orang supel diberikan atribut “berkepribadian supel” dan kepada orang
yang plin-plan, pengecut, dan semacamnya diberikan atribut “tidak punya
kepribadian”.
Berdasarkan psikologi, Gordon Allport menyatakan bahwa
kepribadian sebagai suatu organisasi (berbagai aspek psikis dan fisik) yang
merupakan suatu struktur dan sekaligus proses. Jadi, kepribadian merupakan
sesuatu yang dapat berubah. Secara eksplisit Allport menyebutkan,
kepribadian secara teratur tumbuh dan mengalami perubahan.
a. Jenis-jenis
kepribadian
Kepribadian
terbagi menjadi dua yaitu:
v Kepribadian
yang sehat
1.
Mampu menilai diri sendiri secara
realisitik; mampu menilai diri apa adanya tentang kelebihan dan kekurangannya,
secara fisik, pengetahuan, keterampilan dan sebagainya.
2.
Mampu menilai situasi secara realistik;
dapat menghadapi situasi atau kondisi kehidupan yang dialaminya secara
realistik dan mau menerima secara wajar, tidak mengharapkan kondisi kehidupan
itu sebagai sesuatu yang sempurna.
3.
Menerima tanggung jawab; dia mempunyai
keyakinan terhadap kemampuannya untuk mengatasi masalah-masalah kehidupan yang
dihadapinya.
4.
Kemandirian; memiliki sifat mandiri
dalam cara berfikir, dan bertindak, mampu mengambil keputusan, mengarahkan dan
mengembangkan diri serta menyesuaikan diri dengan norma yang berlaku di
lingkungannya.
5.
Dapat mengontrol emosi; merasa nyaman dengan emosinya, dapat menghadapi
situasi frustrasi, depresi, atau stress secara positif atau konstruktif , tidak
destruktif (merusak).
6.
Penerimaan sosial; mau berpartsipasi
aktif dalam kegiatan sosial dan memiliki sikap bersahabat dalam berhubungan
dengan orang lain.
7.
Berbahagia; situasi kehidupannya
diwarnai kebahagiaan, yang didukung oleh faktor-faktor achievement (prestasi), acceptance(penerimaan), dan affection (kasih sayang).
v Kepribadian
yang tidak sehat
1.
Mudah marah (tersinggung)
2.
Menunjukkan kekhawatiran dan kecemasan
3.
Sering merasa tertekan
(stress atau depresi)
4.
Kebiasaan berbohong
5.
Senang
mengeritik
6.
Kurang
memiliki rasa tanggung jawab
7.
Kurang memiliki kesadaran untuk mentaati ajaran agama
8.
Pesimis dalam menghadapi
kehidupan
9.
Kurang bergairah (bermuram durja) dalam menjalani kehidupan
B. Pengertian
tekanan orang tua
Orang tua adalah ayah atau ibu dari seseorang anak yang
berperan penting bagi anak-anak nya tugasnya
itu yaitu apa yang baik dan apa yang dianggap buruk. Sehingga anak akan merasa
baik bila tingkah lakunya sesuai tingkah laku yang bisa di terima
masyarakat.orangtua adalah orang yang memegang peranan penting dalam
perkembangan seorang anak .
Tekanan orang tua biasa
diartikan sebagai proses dimana orangtua membatasi aktifitas anaknya ataupun
kehendak anaknya yang dapat berdampak positif dan negative bagi si anak.
Seperti yang kita ketahui dampak positif cenderung lebih menuju ke kebaikan ,
dan dampak negative cenderung lebih menuju ke keburukan, dimana dampak tersebut
mempengaruhi kepribadian seorang anak nantinya. Dengan alasan tertentu orangtua
menekan anaknya dengan cara mereka yang berlebihan . hal seperti ini akan
menimbulkan ketergantungan diri anak yang berlebih pula.
C. Faktor-faktor timbulnya tekanan
orang tua
1.
Terlalu memanjakan anak
Orang tua
karena beranggapan takut akan hal yang buruk yang menimpa anaknya, sehingga
mereka terlalu memanjakan anaknya, tanpa mereka sadari bahwa hal itu hanya
menjadikan anak tertekan akibat perilaku over protektifnya
2.
Keinginan
orang tua untuk melindungi secara
berlebihan
Perlindungan orang tua yang
berlebihan mencakup pengasuhan dan pengenalan anak terlalu berlebihan. Hal
seperti ini akan menimbulkan sikap ketergantungan bagi diri anak yang
berlebihan pula, sehingga rentang ketergantungan pada orang lain akan lebih
lama pula dan dapat membuat kurangnya rasa percaya diri bagi anak.
D. Pengaruh tekanan orang tua terhadap perkembangan anak
Semua orang tua normal tentu menginginkan hal yang terbaik
untuk anak, namun kadang niat baik itu menjadi sedemikian berlebihan sehingga
mereka tidak melihat anak sebagai individu yang otonom, yang bisa memiliki
mimpi jauh berbeda dari yang mereka prediksi. Begitu banyak pengaruh yang
diberikan orang tua kepada anak seringkali menyempatkan anak kedalam sebuah
kondisi tekanan psikologis yang mengakibatkan rasa percaya pada tak terbangun,
sehingga tidk dapat secara jelas melihat apa yang diinginkannya sebagai seorang
invidu.
Dan orang tua juga mudah
terpengaruh dengan budaya asing yang masuk ke Indonesia salah satunya yaitu
tontonan. Anak sering dibandingkan dengan anak lain, ini bisa saja menjadi
tekanan orang tua terhadap anaknya, sehingga sangat berpengaruh dengan psikologis
anak, dimana anak merasa dirinya tidak berguna dan cenderung lebih pendiam dan
menyendiri dimasa yang akan datang.
Jika kebutuhan dan harapan-harapan remaja semuanya dibatasi
dan ditekan, akibatnya akan tumbuh rasa kebencian dan kemarahan yang dapat
merugikan orang lain yang berada dilingkungannya. Sikap menarik diri dengan
pergaulan dengan teman sebaya, kurang percaya diri, sehingga jika dilihat
sepintas sepertinya remaja tersebut sebagai remaja pemalu.
Anak akan tertekan dengan situasi tersebut. Maka ia akan
selalu marah pada orang tua, atau bahkan marah pada dirinya sendiri yang selalu
dibawah tekanan orang tua. Akibatnya, anak tersebut; merasa terpojokkan, sering
membantah jauh dari orang tua, bahkan bisa depresi (Stres berat). Adapaun
pengaruh akibat tekanan orang tua terhadap anak yang lebih terperinci sebagai
berikut :
v Membantah
Ketika seorang anak di suruh membantu orang tuanya, seorang
anak itu akan membantu ketika moodnya sedang baik atau tertata.namun karena
orang tuanya telah menghakiminya terlebih dahulu . Biasanya seorang anak itu
akan malas.ia merasa tertindas, karena tidak mungkin ia membentak orang tuanya.
Maka yang ia lakukan hanya membantah.
v Jauh dari orang tua
Ia akan lebih dekat dengan orang lain ketimbang orang tuanya,
karena seseorang akan lebih nyaman duduk dengan orang yang bisa mengerti,
menghargainya dan anak itu akan terasa nyaman dengan orang lain di bandingkan
dengan orang tuanya.bukan duduk di samping orang yang selalu menghakiminya. Dan
ia anak itu akan mudah menangis. Apalagi ketika anak itu melihat temannya yang
akrab dengan orangtuanya.
v Depresi
Pada saat orangtua semakin parah. Bisa jadi anak itu
depresi.dan biasanya anak yang depresi karena ia tidak bisa membela dirinya,
dan ketika ia berpikir untuk bagaimana cara membela dirinya pikirannya mulai
tidak teratur/acak-acakan. Dan seorang yang depresi butuh seseorang yang bisa
menuntunnya.
Seorang anak memiliki hak untuk di lindungi, tetapi bukan
berarti orangtua bisa menghakimi atau menyudutkan seorang anak di titik
kesalahan. Seorang anak memiliki hak untuk bebas namun bertanggung jawab. Ya
semua anak perlu kebebasan, mereka masih menjadi seseorang remaja dimana ia
selalu ingin mencoba hal-hal baru. Bisa di bilang, semakin di kekanng seorang
anak, maka ia akan semakin membantah. Orang tua hanya di anjurkan tanggung
jawab pada anaknya, lalu berilah mereka kebebasan.
Dampak tekanan orang tua terhadap
pembentukan kepribadian anak dalam pendidikan:
a.
Dampak positif
·
Anak
akan cenderung lebih giat belajar
·
Anak
akan termotivasi untuk berperilaku baik
·
Anak
akan cenderung selalu berusaha untuk mengukir prestasi, agar membanggakan orang
tua
b. Dampak negatif
·
Anak
bisa saja melakukan hal yang negative seperti membohingi orang tuanya.
·
Anak
dapat saja merasakan frustasi akibat penekanan untuk selalu meluangkan lebih
banyak waktunya untuk belajar.
·
Anak cenderung memiliki mental yang lemah di lingkungan
sekolah.
·
Prestasi
disekolah akan menurun, ketika anak tersebut sudah berulangkali mencoba untuk
bisa berprestasi, namun kemampuannya terbatas
·
Anak
akan merasa tidak berguna dibanding teman-teman di sekolahnya yang menurut
mereka lebih diberi keleluasaan tanpa harus ditekan
·
Anak cenderung berkepribadian yang buruk, ketika orangtua
melarang mereka untuk aktif di kegiatan ekstrakurikuler, padahal seperti yang
diketahui, kegiatan ekstarkurikuler bisa membentuk kepribadian yang unggul dari
seorang siswa
·
Akan memiliki rasa tidak mampu dalam mengerjakan segala
sesuatu atau dikatakan sebagai remaja yang tidak percaya dengan kemampuan
sendiri.
·
Mempunyai
sikap tidak bertanggung jawab karena mereka merekaa selama ini hanya memenuhi
keinginan dari orang tua mereka
·
Adanya sikap tidak mempercayai orang lain diakibatkan karena
mereka merasa semua orang juga akan bersikap memaksakan kehendak seperti halnya
orang tua mereka
PENUTUP
A. Kesimpulan
Semua orangtua tentu
ingin melihat anaknya berkepribadian positif, orangtua menekan anaknya dengan
cara mereka sendiri , tekanan itu di berikan sebagai bentuk kasih sayang
mereka, Jika anak ttersebut terlalu tertekan akan tindakan orang tuanya , anak
tersebut dapat melakukan kenakalan remaja dan akan membentuk pribadi anak
tersebut menjadi pribadi yang negative .
B. Saran
Bagi para orang tua jangan terlalu berlebihan untuk membimbing
anaknya karena anak akan merasa tertekan apabila anak tersebut di bimbing
dengan berlebihan. Dan bagi anak juga harus taat pada kedua orang tuanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar