Senin, 30 November 2015

pendidikan pancasila sebagai ajaran filsafat



Pendidikan pancasila sebagai ajaran filfasat
Pancasila formal dan informal menjadi asas normatip dalam Negara republik  fungsi normative demikian yuridis konstusional termksud dalam pembukaan undang-undang dasar 1945 karena bersifat imperative. Akan tetapi sesungguh nya asas normative itu juga berdasarkan kesadaran pribadi atas nilai-nilai secara ethis-moral, atau secara peraktis fungsional didalam antar hubungan dan antaraksi sosial.
Jika dianalisi tingkat kesadaran normative secara kualitatif dapat dbedakan sebagai berikut.
1.     Kesadaran formal, sebagai konsekuensi asas yuridis konstitusional (ketentuan undang-undang dasar) Negara warga Negara melakukan nya karena motivasi loyalitas sebagai warga Negara yang disiplin; atau sekedar menghindari sanksi norma-norma hukum Negara.
2.     Kesadaran informal yang etis –moral. Kesadaran pengalaman nya berdasarkan penghayatan pribadi atas sesuatu pemantapan keyakinan adanya kebeneran dan kebaikan (superioritas) nilai-nilai tersebut. Dalam hal ini bersumber atas kesadaran kepada tuhan yang maha esa sebagai rasa wajib (senseof obligation,senseof morality) sesuai dengan budi nurani dan martabat manusia.
Sebagai system filsafat sosial, pokok-pokok ajran pancasila dapat meliputi aspek-aspek (kompenen dasasar) sebagai berikut
A.    System nilai
B.     Pandangan filsafat terhadap manusia
C.     Bagaimana pandangan manusia terhadap eksitensi alam,kpribadian manusia dan tuhan,termasuk Negara
A.    System nilai (tata nilai)
Realiata kesemestaan (alam raya) ini keseluruhan nya sesungguhnya adalah suatu perwujudan system nilai. Yaitu adanya segala nilai sesuatu dalam antar hubungan yang bersifat interdependensi, berarti ada yang saling membutuhkan. Antar hubungan realita yang interdependen baik langsung maupun tak langsung telah mencerminkan ada nya nilai dari unsure-unsur alam itu sama lain. Realita itu, bukan saja dalam (bumi,planet) yang kita huni ini bahkan antara planet, antar tata susunan planet palnet bumi mendapat “sumber hidup, berupa panah sebagai sumber tenaga adalah dari matahari
B.     Pandangan filsafat terhadap manusia
Manusia adalah subyek yang memiliki martabat yang unik dalam alam; memiliki hak (asasi) dan kewajiban (asasi) pribadian nya memiliki martabat yang unik itu terutama karena potensi-potensi yang luar biasa seperti : panca indra , rasa, karsa,piker dan cipta.
Pandangan filsafat manusia (antroplogia metaphsica) kesimpulan bahwa manusia pada hakekatnya merupakan kesatuan esensial :
a)     Manusia sebagai mahluk individu
b)    Manusia sebagai mahluk sosial
c)     Manusia sebagai susila
Dasar-dasar pandangan nya dapat kita lukiskan secara garis besar sebagai berikut:
1.     Dasar orientasi mengerti manusia, yakni dengan memahami eksistensinya yang pada hakekat nya meliputi:
a)     Pra-eksistensi, yakni keyakinan bahwa adanya diciptakan oleh maha mencipta nya dengan melalui proses penciptaan tertentu.
b)    Real-eksistense, yakni eksistensi nya yang nyata didalam masyrakat/dunia nya. Eksistensi ini meliputi pula real sel dan ideal self.
2.     Antar hubungan dan antraksi manusia dengan berbagai eksistensi yang lain (tuhan,alam semesta,sesame manusia. Masyrakat/ Negara nya dan sistim nilai/sosio- budaya).
3.     Tingkatan kesadaran dan intelejensi manusia yang menghayati diri nya sendiri, dan eksistensi lain, tujuan hidup nya/ tujuan eksistensi nya (ke eksisitensi teleologis).

Dengan memahami keseluruhan kontek tersebut kita memahami kpribadian manusia sebagai eksistensi yang dinamis dan teologis.
C.     BAGAI MANA PANDANGAN MANUSIA TERHADAP EKSISTENSI ALAM KEPERIBADIAN MANUSIA DAN TUHAN, TERMASUK NEGARA
Sikap, pola dan cara manusia mengerti eksistensi kesemestaan, termasuk kpribadian diri nya sendiri tuhan dan alam semesta masyrakat dan Negara nya sesungguhnya dipengaruhi oleh keyakinan hidup sebagai seseorang keyakinan hidup itu dapat berwujud agama atau pun filsafat (ideology) keyakinan inilah yang memberikan orientasi bagaimana ia memahami diri nya dalam antar hubungan nya dengan berbagai eksistensi yang lain

Tidak ada komentar:

Posting Komentar